Ketika Gema Takbir Berkumandang di Pesantren Syarifuddin.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar. Gema takbir mulai berkumandang di penjuru pesantren. Tak terkecuali Asrama Khadijah, Aisyah dan Tahfidzul Qur’an Al-Yumna. Tradisi tahunan di Pesantren Syarifuddin, tepat pada sabtu malam minggu 09 Dzulhijjah 1440  santriwati menyambutnya dengan berkumpul di musholla dan aula sembari mengumandangkan takbir, tahmid dan tasbih.

Tak ada liburan untuk peringatan hari raya qurban, seperti inilah tradisi tiap tahun. Tak sedikitpun bagi kami, kalangan santri Syarifuddin bersedih karena jauh dari sanak family. Sebelum berada di pesantren, moment seperti ini pasti tak melewatkan berkumpul bersama keluarga, menyiapkan hidangan untuk keesokan harinya dan tak lupa melihat bagaimana proses penyembelihan binatang qurban di lingkungan rumah. Dan takbir kali ini, bagi santri baru, mereka harus beradaptasi dengan suasana lebaran tanpa orang tua dan dengan lingkungan barunya. Tak sedikit dari mereka berlinangan air mata mengingat suasana rumah. Kesedihannya adalah awal perjuangan mereka dalam menempuh ilmu.

Gema takbir terus berkumandang, hingga kesedihan terhapus. Yang ada hanyalah menyambut Hari Raya Idul Adha. Kebahagiaan nampak terlukis sedikit demi sedikit sembari menggemakan takbir.

Hari Raya Idul Adha 1440 H, semoga Allah selalu memberikan kepada kita, guru kita dan saudara seiman kita keselamatan, kesehatan, rahmat, taufik serta petunjuk dalam perjalanan hidup. Amin Ya Robbal Alamin…..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *