Manusia Mulya Dengan Membaca Bacaan Yang Mulia || Gus Dr. Abdul Wadud Nafis, LC,MEI

Pentingnya Membaca Dalam Alquran

Orang-orang Islam akan Mulia apabila mempunyai iman yang mantap dan rajin membaca. Hal ini terlihat dengan jelas surat al-Qur’an  yang turun pertama kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam adalah surat al-alaq dari ayat 1 sampai ayat 5,  ayat yang pertama perintah,  agar  membaca dengan atas nama Allah,  yang telah menciptkan manusia dari sekumpal darah.  Ayat ini menunjukkan kepada kita.  betapa pentingnya kedudukan membaca di dalam ajaran Islam.

Yang menjadi pertanyaan,  apa ketentuan  membaca dan Apa hikmah membaca ?

4 Ketentuan dan Hikmah Membaca

Apabila memahami surat al-Qur’an yang pertama  turun pada Nabi Muhammad, yaitu surat al-Alaq ayat 1 sampai ayat 5, maka memberi gambaran,  bahwa membaca akan membawa kemuliaan dan kehormatan kepada orang yang membacanya,  apabila memenuhi empat kreteria:  Pertama,  berniat mengarapkan ridha Allah SWT dan mentaati perintah Allah SWT ketika mau membaca dan sedang membaca.  Orang yang membaca dengan ikhlas karena Allah SWT akan mendapatkan pahala dari Allah SWT dan mendapatkan bimbingan dari Allah SWT,  sehingga  memahami apa yang dibaca  dan hafal apa yang dibaca,  lalu mampu menyampaikannya kepada orang lain dengan baik dan benar.

Kedua, yang dibaca sesuai dengan tuntunan Allah SWT. Muslim yang baik membaca  bacaan-bacaan yang bermanfaat pada diri dan orang lain,  dan menghindari bacaan-bacaan yang merugikan diri sendiri sendiri dan  orang lain.  Misalnya, yang dibaca ktab tafsir,  hadis, fiqih, tasawuf: dan ilmu ilmu eksak,  seperti fisika,  kimia dan lain sebagainya.

Baca Juga : Menggali Potensi Quraniyah

Ketiga, dibimbing oleh orang yang ahli.  Orang yang ingin membaca disiplin ilmu tertentu  harus mendapat bimbingan dari orang yang ahli dalam bidangnya,  agar mempunyai pemahaman yang benar dan lebih cepat didalam memahaminya.  karena orang yang membaca disiplin ilmu tanpa ada bimbingan dari orang yang ahli sulit memahaminya dan kadang-kadang walaupun paham banyak pemahaman pemahaman yang keliru, terutama berkenaan dengan aqiqah,  fiqih dan akhlak.

Keempat,  menulis dengan benar dan baik terhadap hasil  membaca bacaan. Orang yang membaca bacaan yang baik.  seperti membaca tafsir, hadis dan ilmu sosial, hendaknya menulis hasil yang dibaca dengan bahasa yang baik dan terstruktur serta menggunakan analisa  yang standart, agar pemahaman yang dihasilkan dari membaca bacaan tersebut dapat disampaikan pada orang lain dengan  baik dan benar.

3 Keutamaan Membaca

Orang-orang yang rajin membaca yang sesuai dengan ketentuan Allah subhanahu wa ta’ala menghasilkan bermacam-macam manfaat: Pertama.  mendapatkan ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam, misalnya dengan membaca kitab kitab fiqih mulai safinah,  sulam, fathul qarib,  fathul mu’in, fathul wahhab, Al-Kitab majemuk akan menjadi orang yang ahli dibidang ilmu fiqih dalam mazhab Syafi’i, karena mempunyai pengetahuan yang luas dan mendalam berkenaan dengan fiqih yang berdasarkan mazhab Imam Syafi’i.

Kedua,  fleksibel. Orang yang membaca tidak terikat oleh waktu dan tempat. Membaca disiplin ilmu tertentu atau membaca buku tertentu bisa dilaksanakan dimana saja dan kapan saja, sehingga tidak terikat dengan waktu dan tempat, bisa membaca buku di perpustakaan. rumah dan lain sebagainya. Dan bisa membaca kapan saja waktunya,  pada waktu pagi,  siang dan malam .  Ketiga,  bebas memilih disiplin ilmu yang di Minati nya . Setiap orang bisa membaca disiplin ilmu apa saja yang diminatinya dan bisa membaca buku-buku yang menjadi hobinya,  sehingga  bisa mendalami disiplin ilmu tertentu,  misalnya sosiologi pendidikan dan lain sebagainya.

Ketiga,  pengetahuan hasil membaca dapat dipertanggungjawabkan. ilmu pengetahuan yang dihasilkan dengan membca dapat dipertanggungjawabkan dengan baik,  karena  bisa memilih buku buku yang penulisnya kompeten dan penerbit yang standart. Apabila ada orang yang mempertanyakan apa yang disampaikan,  baik  tulisan maupun lisan dapat menunjukkan buku referensi dan penulisnya serta penerbitnya.

Dengan demikian umat Islam hendaknya banyak  membaca, semata-mata mengharapkan ridho dari Allah dan membaca bacaan yang baik,  bermanfaat dan membawa keberkahan pada diri dan orang lain.

 Wallahu A’lam Bishawab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *