Menggali Potensi Quraniyah

artikel
Al Qur’an bukanlah bacaan yang bisa dibaca dengan sesuka kita. Al Qur’an merupakan kitab suci Allah SWT yang mulia dan tentu wajib bagi kita untuk memuliakan.Maka UTQ merupakan jawaban Ponpes Kyai Syarifuddin dalam berupaya memuliakan al – Qur’an. UTQ tersebut sengaja diselenggarakan untuk menyaring para santri yang tajwid, makhorijul huruf, dan tartilnya dalam membaca al – Quran bagus dan tentunya sesuai dengan kaedah pada umumnya. Ujian ini telah ditentukan sebagai tolak ukur utama bagi santri untuk dinyatakan lulus mengaji Al Qur’an. Mengapa demikian? sebab mentargetkan UTQ bisa menjadi pemicu semangat para santri Ponpes Kyai Syarifuddin agar semangat mereka kian bertambah untuk mendalami tata cara membaca Al Qur’an.Kini setelah berlangsung secara continue selama bertahun-tahun, Ponpes Kyai Syarifuddin berhasil mencetak insani-insani yang top brand bacaan Al Qur’annya, bisa dibilang siap untuk menjadi…
Read More

Mempertajam Kefokusan dengan Memanah

artikel
Secara umum pengertian olahraga yang kita ketahui ialah sebagai salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang setelah olahraga. Islam memandang bahwa kesehatan itu sangat penting karena kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia dikarenakan Islam adalah agama yang sempurna lagi menyeluruh, yang meliputi semua aspek kehidupan manusia. Sebagai salah satu cabang olahraga modern, memanah boleh jadi tak sepopuler sepak bola, bulu tangkis, atau bola basket. Namun, bagi umat Islam, memanah menempati posisi yang istimewa. Sebab, ia merupakan salah satu olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW. bersabda: Segala sesuatu yang tidak mengandung dzikirullah padanya maka itu adalah kesia-siaan dan main-main kecuali empat perkara: yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang.…
Read More

Ilmu Allah

artikel
Sebagai lembaga intelektual yang telah mencetak ribuan juta intelek muslim, membuktikan bahwa pesantren mengkaji serius terhadap ilmu, tak pandang itu ilmu apa. karena ilmu itu semuanya ilmu Allah, hanya saja di zaman yang semakin melaju ini ada pihak yang berusaha mendikotomi ilmu. Lalu sikap yang seperti apa yang harus kita ambil? Menurut Bapak Syamsul Hadi HM, MA saat diwawancara dalam proses penerbitan Majalah Ke-3 Ponpes Syarifuddin, Lumajang. Langkah awal yang harus kita ambil yaitu Islamisasi sains dengan kurikulum IMTAQ yang dulu pernah dipakai pada pemerintahan Gus Dur. Yaitu dengan mengaitkan semua ilmu pengetahuan dengan ayat Al-Quran, karena dengan ini bisa menjadi bukti bahwa semua ilmu itu sudah tertera jelas dalam Al – Qur’an.  Kita juga  bisa melakukan seminar, pelatihan mengenai ilmu, etc.
Read More

ISLAM MEMULIAKAN WANITA

artikel
Islam memandang bahwa wanita adalah sosok manusia dengan seperangkat potensi yang ada pada dirinya.  Sebagaimana pria, wanita dibekali  potensi berupa akal, naluri untuk beragama, melestarikan keturunan dan mempertahankan diri, serta kebutuhan jasmani sebagai sarana untuk mengabdi kepada Sang Maha Pencipta. Oleh karena itu, Allah memberikan hak dan kewajiban yang sama antara pria dan wanita; seperti kewajiban shalat, puasa, zakat, haji, amar makruf nahi mungkar dan sebagainya. Akan tetapi, adakalanya syariat Islam menetapkan adanya pembebanan hukum  dalam hak dan kewajiban yang berbeda bagi pria dan wanita. Kewajiban mencari nafkah dibebankan kepada kaum pria, tidak kepada wanita; masalah perwalian juga diserahkan hanya kepada kaum pria. Demikian pula dengan kepemimpinan dalam negara; jabatan kekuasaan ataupun pengaturan urusan umat secara langsung diberikan kepada kaum pria dan diharamkan kepada wanita.  Sedangkan masalah kehamilan, penyusuan, pengasuhan…
Read More

Pesantren vs Perkembangan zaman

artikel
Jika mendengar kata santri, pasti muncul di benak kita seorang dengan figur bersarung, berpeci agak menjorok ke belakang, hingga nampak sebagian jidatnya dan baju kokoh lengan panjang. Sedangkan figur perempuannya, tak luput dengan kerudung panjang menjular ke dada. Semuanya tidak salah dalam menokohkan. Memang mayoritas santri tampil seperti itu. Terutama kalangan pesantren tradisional. Begitu juga dengan Ma’had Syarifuddin yang menyelaraskan antara pesantren tardisional dengan perkembangan zaman, sehingga yang muncul adalah pesantren modern yang kajian ilmu di dalamnya mengikuti peran zaman, dan menimbulkan banyak peningkatan sudut pandang positif bagi kalangan santri. Dampaknya, santri semakin berkembang pemikirannya seiring berkembangnya teknologi, kreatif dalam menghasilkan karya berbasis kultur santri, uptodate dalam setiap problematika di luar pesantren yang kelak menjadi pembelajaran dan selalu siap dalam menghadapi tantangan. Menurut, Nurhadi Sucahyono di salah satu artikelnya, sebutan santri tidak…
Read More

Ketika Gema Takbir Berkumandang di Pesantren Syarifuddin.

artikel
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar. Gema takbir mulai berkumandang di penjuru pesantren. Tak terkecuali Asrama Khadijah, Aisyah dan Tahfidzul Qur’an Al-Yumna. Tradisi tahunan di Pesantren Syarifuddin, tepat pada sabtu malam minggu 09 Dzulhijjah 1440  santriwati menyambutnya dengan berkumpul di musholla dan aula sembari mengumandangkan takbir, tahmid dan tasbih. Tak ada liburan untuk peringatan hari raya qurban, seperti inilah tradisi tiap tahun. Tak sedikitpun bagi kami, kalangan santri Syarifuddin bersedih karena jauh dari sanak family. Sebelum berada di pesantren, moment seperti ini pasti tak melewatkan berkumpul bersama keluarga, menyiapkan hidangan untuk keesokan harinya dan tak lupa melihat bagaimana proses penyembelihan binatang qurban di lingkungan rumah. Dan takbir kali ini, bagi santri baru, mereka harus beradaptasi dengan suasana lebaran tanpa orang tua dan dengan lingkungan barunya. Tak sedikit dari mereka berlinangan…
Read More

Ribuan Santri Membludak, Membanjiri Masjid Assasut Taqwa dalam Pelaksanaan Sholat Idul Adha

artikel
UMAJANG-masih mengenai Idul Adha. Pesantren Kyai Syarifuddin, Minggu 10 Dzulhijah seluruh santri, asatidz dan para warga pesantren  melaksanakan sholat Ied berjamaah di Masjid Assatut Taqwa. Ribuan jama’ah membludak membanjiri halaman serta lingkungan pesantren untuk melaksanakan sholat Ied. Santri nampak memenuhi tempat sholat, baik di masjid, halaman masjid, mushollah pesantren, pemukiman warga, bahkan di jalanan depan pesantren. Idul Adha kali ini, Pesantren Kyai Syarifuddin menerima qurban berupa 4 ekor sapi dan 8 ekor  kambing. Seluruh santri serta warga sangat berantusias dalam proses penyembelihan binatang qurban. Setelah binatang qurban disembelih, warga dan para pengurus memilah daging tersebut, kemudian membagikan daging qurban kepada warga dan santri setiap kamar untuk diolah. Ada dari mereka yang langsung disate, ada juga yang mengolahnya menjadi bakso. “ini adalah tradisi pesantren setiap tahun, meskipun tidak ada liburan kami…
Read More