Pesantren vs Perkembangan zaman

artikel
Jika mendengar kata santri, pasti muncul di benak kita seorang dengan figur bersarung, berpeci agak menjorok ke belakang, hingga nampak sebagian jidatnya dan baju kokoh lengan panjang. Sedangkan figur perempuannya, tak luput dengan kerudung panjang menjular ke dada. Semuanya tidak salah dalam menokohkan. Memang mayoritas santri tampil seperti itu. Terutama kalangan pesantren tradisional. Begitu juga dengan Ma’had Syarifuddin yang menyelaraskan antara pesantren tardisional dengan perkembangan zaman, sehingga yang muncul adalah pesantren modern yang kajian ilmu di dalamnya mengikuti peran zaman, dan menimbulkan banyak peningkatan sudut pandang positif bagi kalangan santri. Dampaknya, santri semakin berkembang pemikirannya seiring berkembangnya teknologi, kreatif dalam menghasilkan karya berbasis kultur santri, uptodate dalam setiap problematika di luar pesantren yang kelak menjadi pembelajaran dan selalu siap dalam menghadapi tantangan. Menurut, Nurhadi Sucahyono di salah satu artikelnya, sebutan santri tidak…
Read More

Ketika Gema Takbir Berkumandang di Pesantren Syarifuddin.

artikel
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar. Gema takbir mulai berkumandang di penjuru pesantren. Tak terkecuali Asrama Khadijah, Aisyah dan Tahfidzul Qur’an Al-Yumna. Tradisi tahunan di Pesantren Syarifuddin, tepat pada sabtu malam minggu 09 Dzulhijjah 1440  santriwati menyambutnya dengan berkumpul di musholla dan aula sembari mengumandangkan takbir, tahmid dan tasbih. Tak ada liburan untuk peringatan hari raya qurban, seperti inilah tradisi tiap tahun. Tak sedikitpun bagi kami, kalangan santri Syarifuddin bersedih karena jauh dari sanak family. Sebelum berada di pesantren, moment seperti ini pasti tak melewatkan berkumpul bersama keluarga, menyiapkan hidangan untuk keesokan harinya dan tak lupa melihat bagaimana proses penyembelihan binatang qurban di lingkungan rumah. Dan takbir kali ini, bagi santri baru, mereka harus beradaptasi dengan suasana lebaran tanpa orang tua dan dengan lingkungan barunya. Tak sedikit dari mereka berlinangan…
Read More

Ribuan Santri Membludak, Membanjiri Masjid Assasut Taqwa dalam Pelaksanaan Sholat Idul Adha

artikel
UMAJANG-masih mengenai Idul Adha. Pesantren Kyai Syarifuddin, Minggu 10 Dzulhijah seluruh santri, asatidz dan para warga pesantren  melaksanakan sholat Ied berjamaah di Masjid Assatut Taqwa. Ribuan jama’ah membludak membanjiri halaman serta lingkungan pesantren untuk melaksanakan sholat Ied. Santri nampak memenuhi tempat sholat, baik di masjid, halaman masjid, mushollah pesantren, pemukiman warga, bahkan di jalanan depan pesantren. Idul Adha kali ini, Pesantren Kyai Syarifuddin menerima qurban berupa 4 ekor sapi dan 8 ekor  kambing. Seluruh santri serta warga sangat berantusias dalam proses penyembelihan binatang qurban. Setelah binatang qurban disembelih, warga dan para pengurus memilah daging tersebut, kemudian membagikan daging qurban kepada warga dan santri setiap kamar untuk diolah. Ada dari mereka yang langsung disate, ada juga yang mengolahnya menjadi bakso. “ini adalah tradisi pesantren setiap tahun, meskipun tidak ada liburan kami…
Read More