Dr. guzz Abdul Wadud Nafis L.c M.E.I
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam mendoakan para sahabat ketika menikah dengan doa :
بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِى خَيْرٍ
Semoga Allah memberikan berkah terhadap apa yang menjadi milikmu dan Semoga Allah memberikan barokah terhadap terhadap apa yang menjadi tanggung jawabmu serta dikumpulkan mereka berdua dalam keadaan baik.
Doa ini menunjukkan betapa pentingnya pernikahan yang penuh, karena apabila pernikahan itu penuh barokah, maka pernikahan membawa kebahagiaan, membawa ketentraman, membawa ketenangan, membawa kesejahteraan dan lebih penting dari itu mendorong makin dekat kepada Allah subhanahu wa ta’ala sehingga dan mendapatkan rahmat. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana caranya agar pernikahan mendapatkan barokah dari Allah subhanahu wa ta’ala? Jawabannya:
Pertama, ikhlas. Orang yang menikah, baik laki-laki maupun perempuan hendaknya ikhlas semata-mata mengharapkan ridha dari Allah subhanahu wa ta’ala, semata-mata melaksanakan perintah Allah dan semata-mata mengikuti sunnah nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Apabila orang yang menikah betul-betul ikhlas karena Allah, maka selalu mendapatkan bimbingan dari Allah subhanahu wa ta’ala pada jalan menuju keluarga sakinah, yang dihiasi rasa cinta antara suami dan istri serta antara anak dan orang tua; dan saling menghormati dan saling memperhatikan antara individu keluarga, serta Allah subhanallahu wa ta’ala memberikan rizki yang banyak dari jalan yang tidak terduga dan semua problem yang dihadapinya terselesaikan.
Kedua, memperbanyak ibadah. Seorang muslim yang sudah menikah hendaknya memperbanyak ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala, terutama shalat lima waktu, seorang yang melaksanakan shalat lima waktu dengan sempurna syarat dan rukunnya serta disempurnakan dengan sunat-sunatnya, maka akan mendapatkan kesuksesan dalam segala aktivitasnya dan mendapatkan rhmat dari Allah subhanahu wa ta’ala dan diberikan rezeki dari jalan yang tidak terduga serta diberikan jalan keluar setiap ada permasalahan. Seorang yang sudah berkeluarga dituntut memperbanyak salat tahajud dan salat sunat-sunat yang lain, membaca Alquran, membaca shalawat dan membaca istighfar.
Ketiga, melaksanakan hak dan kewajiban suami istri. Pasangan suami istri hendaknya melaksanakan kewajibannya terhadap pasangannya sebelum menuntut haknya, seorang suami melaksanakan kewajiban terhadap istrinya, begitu juga seorang istri melaksanakan kewajibannya pada suaminya semata-mata mengharapkan ridho dari Allah subhanahu wa ta’ala. Apabila pasangan suami istri melaksanakan kewajibannya dengan sempurna, maka satu sama lain merasa kehormati, merasa dihargai dan merasa diperhatikan, yang hal ini akan mendorong saling mencintai dan saling menyayangi, kemudian masing-masing suami istri merasa tentram dan tenang.
Keempat, berakhlak mulia. Pasangan suami istri mengedepankan akhlak mulia kepada orang tua family dan tetangga, seorang suami menghormati dan memuliakan mertua istri dan seorang istri menghormati dan memuliakan orang tua, mereka menggunakan kata-kata yang santun dan sikap yang lemah lembut dan setiap tindakannya membuat orang tua dan family merasa dihormati dan dihargai. Atau dalam kata lain semua istri berbang teguh kepada akhlak yang dicontohkan oleh nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dalam keluarga. Orang yang berakhlak mulia akan merasa tenang dan tentram, karena dihormati dan dicintai oleh orang-orang di sekitarnya, terutama oleh keluarga, family tetangga dan teman.
Kelima, berdoa agar diberikan keluarga yang barokah. Orang yang sudah menikah hendaknya banyak berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala, agar oleh Allah diberikan keluarga yang penuh barokah dan rahmat dari Allah subhanahu wa ta’ala. Doa dilakukan dengan diawali beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala, doa setelah melaksanakan shalat lima waktu berjamaah, shalat tahajud di malam hari, melaksanakan shalat Dhuha di pagi hari dan setelah membaca Alquran dan istighfar.
Dengan demikian pernikahan akan bermakna apa tidak masing-masing pihak merasa bahagia, baik suami maupun istri dan kebahagiaan itu didapatkan ketika terbentuk keluarga sakinah, keluarga sakinah akan terealisasi apabila dalam kehidupan rumah tangga dihiasi dengan mawaddah, saling mencintai dan dihiasi Rohmah, saling menyayangi. Hal ini terealisasi apabila pernikahan mendapatkan barokah dari Allah subhanahu wa ta’ala. Barokah akan didapatkan apabila orang yang menikah ikhlas karena Allah, banyak ibadah kepada Allah dengan sempurna, melaksanakan kewajiban dengan sempurna, berakhlak mulia dan selalu berdoa kepada Allah agar diberikan keluarga yang barokah.
Wallahualam bish shawab