Gus Abdul Wadud Nafis Lc M.E.I
Shalat sangat berharga dalam kehidupan umat Islam, terutama orang-orang yang mempunyai iman yang mantap, karena shalat mempengaruhi kehidupan orang yang beriman, ketika seseorang yang beriman melaksanakan salat dengan sempurna baik tata cara yang Zahir dan yang batin akan terhindar dari segala buatan yang tercela dan merasa senang melaksanakan hal-hal yang terpuji dan beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Salat sangat menentukan keselamatan seorang mukmin, melaksanakan salat dengan ikhlas khusyuk dan tata caranya dilaksanakan dengan sempurna maka amal sholeh yang lain diterima oleh Allah, sebaliknya apabila seseorang salatnya tidak baik maka mempengaruhi terhadap amal yang lain, nah diperberat oleh Allah subhanahu wa ta’ala, bahkan amal-amalnya yang lain dianggap jelek pula.
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا )) رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيثٌ حَسَنٌ ))
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan hadits tersebut hasan.) [HR. Tirmidzi, no. 413 dan An-Nasa’i, no. 466. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih.
Berdasarkan hadis di atas bahwa, amal yang dihisab pertama kali adalah shalat, apabila shalatnya seseorang itu baik, dilaksanakan dengan ikhlas karena Allah, khusyuk ketika melaksanakannya dan sepupunya sempurna syarat dan rukunnya, maka diterima sama amal salehnya oleh Allah dan dipermudah untuk hisab amal-amal yang lain, akan tetapi ketika shalatnya tidak memenuhi standar yang benar dalam syarat dan rukunnya, hatinya tidak khusyuk ketika melaksanakan salat dan tidak ikhlas karena Allah, berpengaruh terhadap amal yang lain, taman yang lain dianggap rusak dan tidak diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala serta hisabnya dipersulit.
Maka dengan demikian orang yang betul beriman kepada Allah dan hari kiamat hendaknya memperhatikan shalatnya dengan baik, baik dari sisi niatnya maupun dari sisi tata cara pelaksanaannya. Salah satu cara agar orang yang beriman mampu melaksanakan salat dengan sempurna, lahir maupun batin hendaknya belajar tata shalat yang benar, baik yang berhubungan dengan hati maupun tata cara yang lahir, mempelajari shalat dari perspektif fikih dan dari tasawuf dari orang yang alim dan bertakwa kepada Allah, lalu melaksanakan shalat dengan Istiqomah.
Apabila orang yang beriman betul-betul mampu melaksanakan shalat dengan sempurna, maka mendapatkan kehidupan yang toyyibah di dunia, dengan mendapatkan rahmat dan barokah dari Allah dan di akhirat kelak akan mendapatkan pengampunan dan rahmat dari Allah subhanahu wa ta’ala, sehingga mendapatkan ridho dari Allah dan mendapatkan surganya Allah.
Semoga kita dianugerahi oleh Allah kemampuan melaksanakan shalat dengan khusyuk, tata caranya sempurna dan didasari dengan hati tulus ikhlas.
Wallahu A’lam bish shawab