Gus Abdul Wadud Nafis Lc M.E.I
Dalam kehidupan sehari-hari hati kadang-kadang bertanya, mengapa tiba-tiba merasa berat beribadah kepada Allah? Merasa berat melaksanakan shalat berjamaah, masa berat berdzikir kepada Allah, merasa berat membaca Alquran, merasa berat mendengarkan tausiah, merasa berat pergi ke tempat-tempat ibadah dan merasa berat mengerjakan hal-hal yang baik. Jawabannya, fenomena ini menunjukkan bahwa imannya sedang turun, karena ketika iman turun merasa berat melaksanakan tuntutan iman, yaitu beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala, baik ibadahnya dikerjakan oleh hati maupun anggota badan.
Iman seseorang akan naik dengan taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan iman turun apabila bermaksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
الإيمان يزيد وينقص، يزيد بالطاعة وينقص بالمعصية
Iman itu naik turun. Naik (bertambah) dengan keta’atan dan turun (berkurang) dengan maksiat.
Dengan demikian apabila lidah merasa berat membaca Alquran, maka hendaknya meneliti terhadap kata-kata yang keluar dari lidahnya, Apakah lidahnya sudah bermaksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, misalnya? Misalnya, menggunjingkan orang lain, berkata kotor pada orang lain dan mengeluarkan kata-kata yang mengandung fahisyah.
Apabila telinga merasa berat mendengarkan bacaan Alquran dan merasa berat mendengarkan tausiah, maka hendaknya ditanya, dosa apa yang dilakukan oleh telinga? Apakah telinga sudah mendengarkan suara yang mengandung maksiat kepada Allah, misalnya mendengarkan lagu-lagu yang mengandung maksiat kepada Allah, mendengarkan gunjingan pada orang lain atau dosa-dosa lainnya.
Apabila mata merasa berat melihat tulisan Alquran, merasa berat melihat tulisan-tulisan kitab yang bermanfaat dan merasa berat melihat jalan-jalan menuju tempat kebaikan, maka hendaknya diteliti, dosa apa yang dilakukan oleh mata? Apakah mata melihat wanita yang bukan mahramnya dan bukan istrinya atau mata melihat tontonan tontonan yang diharamkan di HP atau melalui media lainnya?
Apabila kaki terasa berat berjalan menuju tempat-tempat ibadah dan tempat-tempat mencari ilmu serta berat menuju tempat perjuangan, maka hendaknya diperhatikan dosa apa yang dilakukan oleh kaki? Apakah kaki pernah melangkah menuju tempat-tempat maksiat? Misalnya pergi pada tempat hiburan yang diharamkan oleh Allah atau kaki melangkah pada tempat-tempat wisata yang mengandung maksiat atau melangkah ke tempat-tempat yang mengandung maksiat lainnya.
Apabila tangan merasa berat melakukan hal-hal yang baik, merasa berat membantu orang lain, merasa berat menulis hal-hal yang bermanfaat, merasa berat mengerjakan untuk pembangunan masjid dan tempat-tempat ibadah lainnya, maka hendaknya dikoreksi, dosa apa yang dilakukan oleh tangan? Apakah tangan menulis di media sosial yang isinya mengadu domba atau berita-berita hoax, atau tangan mengerjakan pekerjaan yang merugikan orang lain atau menyakitkan orang lain?
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana mengembalikan iman menjadi kuat dan merasa nikmat ketika beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan merasa senang ketika tunduk dan patuh kepada Allah subhanahu wa ta’ala? Maka jawabannya, orang yang beriman kepada Allah hendaknya segera kembali kepada Allah dan taat kepada Allah, ketika mata melakukan maksiat, maka hendaknya segera mata digunakan untuk beribadah kepada Allah, maka mata dipakai untuk melihat tulisan Alquran, mata dipakai membaca tulisan kitab-kitab yang bermanfaat dan mata digunakan untuk melihat jalan menuju tempat-tempat ibadah.
Apa bila telinga terlanjur berbuat maksiat, maka segera telinga digunakan untuk hal-hal yang baik, dipakai mendengarkan bacaan Alquran, telinga dipakai mendengarkan tausiah, telinga digunakan mendengarkan keterangan-keterangan ilmu-ilmu agama dan telinga digunakan untuk mendengarkan penjelasan ilmu pengetahuan
Apabila lidah berbuat maksiat, maka segera beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala, lidah dipakai membaca Alquran, lidah dipakai berdzikir, lidah dipakai beristighfar, lidah dipakai menyampaikan nasehat-nasehat yang baik pada orang lain dan digunakan perkataan-perkataan yang dapat menyenangkan orang lain.
Ketika tangan bermaksiat, maka segera tangan digunakan beribadah kepada Allah, tangan dipakai mengambil Alquran, tangan digunakan menulis tulisan Alquran, tangan digunakan untuk pembangunan tempat-tempat ibadah, tangan digunakan bekerja untuk mencari nafkah yang halal, dan tangan digunakan untuk membantu pakir dan miskin.
Dengan demikian ketika seorang itu merasa senang melakukan maksiat dan merasa berat melakukan ibadah kepada Allah, maka hendaknya sadar bahwa imannya sedang turun dan segera dicarikan solusinya dengan cara beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala, baik dilakukan oleh hati maupun oleh anggota badan, karena iman seorang turun disebabkan melakukan perbuatan maksiat dan naik disebabkan taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Wallahu a’lam bish shawab