Setiap akhir tahun santri selalu memperingati tahun baru dan dirayakan dengan sangat meriyah. Semua orang dimuka bumi sebentar lagi akan merayakan pergantian tahun baru masehi dengan penuh kegembiraan. Hal ini menandai awal dari suatu periode dimana mereka membuka lembaran baru dan menetapkan tekad untuk mencapai resolusi ditahun baru ini.
Pada akhir tahun ini, dalam rangka memperingatti tahun baru 2024, pondok pesantren Kyai Syarifuddin Wonorejo-Lumajang mengadakan beberapa acara untuk meramaikan tahun baru ini dengan Pesantren Bersholawat (PB), Nonton Bersama (Nobar) dan Khotmil Qur’an untuk meramaikan tahun baru 2024.
Selain itu, Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin Asrama Khadijah Aisyah dan TQ- alyumna juga mengadakan kegiatan Muhasabah Santri yang dibimbing langsung oleh Ny.Hj Aminatuz Zahroh, M.Pd.I. Disini para santri dibimbing untuk mampu menjadi diri yang lebih baik dari tahun lalu dengan cara menentukan tujuan hidup serta selalu istiqomah dalam beribadah.
Peringatan tahun baru masehi merujuk pada awal tahun kalender mesehi yang secara luas diakui dan digunakan diseluruh dunia. Perayaan tahun baru Masehi bermula sekitar 4.000 tahun yang lalu atau sekitar 2.000 tahun sebelum Masehi. Tradisi ini pertama kali diperkenalkan oleh masyarakat Babilonia Kuno sebagai bentuk penghormatan terhadap kedatangan tahun baru.
Perayaan tahun baru bangsa Babilonia kuno melibatkan sejumlah ritual, salah satunya adalah pelaksanaan festival keagamaan yang dikenal sebagai Akitu. Festival ini berlangsung selama 11 hari dengan berbagai kegiatan yang berbeda setiap harinya. Semua masyarakat merayakan pergantian tahun baru Masehi melalui berbagai kegiatan, mulai dari berkumpul keluarga hingga menghadiri pesta pada malam tahun baru yang meriah.